Coming Back to TriSport World




‘Coming Back after 3 years' (bintan triathlon 2012) itu merupakan sesuatu yang mengesankan. Tiga tahun menghilang karena berkeluarga dan dikaruniai Tuhan seorang putri cantik. Kehidupan berkeluarga memberikan banyak perubahan dari cara berlatih, cara mengalokasikan lomba, hingga pola mengaturan finance untuk ikut lomba2. Kalau dulu boleh se-enaknya mengatur waktu untuk latihan lari/sepeda/renang, setelah menikah waktu2 tersebut perlu di’arrange’ ulang berdasarkan prioritas (I  am trying to put family as my 1st priority) dan kreatifitas. 

Banyak waktu latihan dilakukan pada pagi sekali, bike2work atau run2work. Jarak rumah-kantor sekitar 16km merupakan “Playground” saya untuk berlatih. Bike2work merupakan  solusi terbaik buat saya untuk lepas dari stress kemacetan dijakarta, dengan berbekal roadbike, saya melewati kemacetan2 di kota Jakarta. Dengan waktu tempuh kurang dari 1 jam, saya bisa sampai rumah.  Selalu merasa senang bila bisa  makan malam  bersama dengan istri dan anak.   Waktu 1 jam selama bike2work saya pakai untuk melakukan interval, speed training, balance training (nyalip2 mobil macet J). Banyak yang saya peroleh dalam waktu 1 jam, dan saya puas dengan proses itu. Banyak orang mencibir dengan berbagai alasan, bau, polusi, bla bla bla... but semua alasan tersebut bisa dicari solusinya: memakai masker, mandi dikantor, healthy food+anti oxidant dll.

Run2work diinisiasi dengan keinginan untuk meningkatkan endurance dan performance lari. Lari di Jakarta ditengah kemacetan memang “Sesuatu”. Tapi  pada pukul 05.00 dipagi hari, dimana jalan2 Jakarta mayoritas hanya tukang sapu jalan yang muncul, saya memulai perjalanan lari ke kantor. Run2work memberikan banyak improve kemampuan endurance lari saya, bagaimana strategi agar bisa lari jauh. Meski diawal2 run2work, saya hampir tidak fokus bekerja (jam 9 pagi sudah ngantuk), tapi sejalan dengan waktu.... tubuh bisa beradaptasi. R2w lah yang membawa saya bisa mempersiapkan diri mengikuti lari marathon 42k (JakMar 2013 ,JakMar2014,  Nusantarun2015-108k).

Latihan lain yang saya bangun adalah selektif memilih lomba yang sesuai dengan tingkat endurance saya dan target endurance yang saya kejar, mulai dari  Urbanathlon, Adidas KOTR 2012 (run 10k), Sentul Enduro Race 2012 (4jam bersepeda high speed di sirkuit sentul), Adidas KOTR 2013(run 16,8k),  JakMar2013 (run 42k), JakMar2014 (run 42k), NusantaRun2014 (run 108k), Sentul 70,3 2015 (DNF). Semua event race yang saya ikuti selektif untuk membangun tingkat endurance, mental strength, dan mind-strategy. Meski terkesan tanpa planning dan sangat divergen, tetap bersyukur teman2 pegiat triathlon buddies, maupun pegiat running mengadakan event lomba2 yang menantang dan konstruktif untuk perkembangan saya pribadi.

3 Tahun saya lalui, dan dalam 3 tahun ini saya merasakan improve yang sangat banyak. Marathon dari catatan waktu 4:40 bisa naik 4:04, catatan waktu triathlon  70,3 dari DNF (pada 70.3 Sentul Triathlon) sekitar 7:50an bisa finish strong 6:06 (70.3 Sungailiat Triathlon). Semua dijalankan  karena proses , konsistensi untuk terus berlatih, berlatih.

Triathlon Sungailiat sangat direkomendasi: dari kondisi laut yang indah, pantai yang landai, serta selama berenang dijaga penyelam handal. Kondisi jalan sepeda yang cukup baik , meski pada tahun 2015 ada jembatan putus dan 4km jalur agak jelek. Dan kondisi trek lari yang steril dari kendaraan besar. Sangat baik untuk newbie triathlete untuk mencoba triathlon baik sprint distance, olimpic distance maupun 70.3 distance di Sungailiat Triathlon.

Berikut hal yang saya syukuri dalam perjalanan Coming Back ini:
1. hidup sehat dengan less injured. Selain badan menjadi lebih sehat, kurus, tubuh tetap aman dari resiko cedera
2. selektif memilih race memberikan saya waktu untuk planning latihan dengan terstruktur. Memang godaan untuk ikut  lomba2 sangat banyak dan konstruktif untuk sebagian orang, tapi untuk saya lebih senang untuk fokus dalam persiapan latihan saya pribadi.
3. melakukan variasi latihan selain saling menguatkan tubuh, juga menyebabkan tubuh jadi tidak rentan terhadap cedera
4.  menikmati kota Jakarta sebagai playground memberikan saya prespektif yang berbeda dengan mayoritas penduduk Jakarta yang selalu stress dan bersungut2 akan macet. Saya mensyukuri proses b2w/r2w karena banyak faedah yang saya peroleh
5. tetap latihan meski tuntutan dan waktu yang sangat terbatas.  


Komentar